Secangkir teh tawar panas dan cincin kawin …
Pagi, Sabtu 14 Juli, kau telah buka tabir prasasti
kami bertekad berprestasi tinggi
wujudkan amanat prasasti
Sementara penggalan lirik sebuah lagu itu terngiang-ngiang di telinga, sayup-sayup terdengar lagu Indovers by Project Pop dari youtube.
…
dimanapun aku berpijak, tak kan mau hati beranjak
merindukan hangatnya rasa … bersamamu …
tiada negeri yang seindahmu
hadirkan banyak kisah cinta
damai dan jayalah selalu
INDONESIA
…
Cincin “tanda cinta kasih sejati” yang selama ini hanya tergeletak di sebuah cinderamata berbentuk cangkang telur dari Kuwait, malam ini melingkar kembali di jemari. Kenapa? Kenapa apanya? Kenapa gak pernah dipakai? Wah untuk itu banyak alasan yang bisa diungkapkan. Lha kenapa sekarang dipakai? nDak tahu. Pengen aja. nDak boleh pa? Riwil amat sih …
DosGil masih menunggu ending kisah satu babak yang akan berlangsung siang ini di Jakarta. Kisah satu babak yang akan melibatkan sepasang cincin juga sepertinya. Semoga semua lancar dan seperti di film-film, diakhir cerita bertuliskan “the end … and they live happily ever after”. DosGil tidak bisa menghadiri “pementasan” itu, namun mungkin itu lebih baik.
~Sambil menyeruput teh dan tersedak membaca postingan Dina di Boston: “This period of my life that I thought would teach me to be smarter but, when I think of it, taught me more to be stronger.”
Ilustrasi diambil dari http://diamondsring-s.com/gold-wedding-rings
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan